Tahun 2024
Humifikasi lahan konservasi FT Lahat
Optimalisasi pertumbuhan dan pembuahan vegetasi yang ditanam
ar Belakang Wilayah operasional PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Lahat terletak pada lokasi yang cenderung gersang dan selalu terpapar sinar matahari. Melihat hal tersebut perusahaan melakukan revitalisasi di sekitar wilayah operasional menggunakan vegetasi berbatang besar dan memiliki kanopi yang rimbun seperti beringin dan beberapa pohon buah seperti kelengkeng dan sawo untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan asri. Namun, kondisi tanah eksisting di lokasi kerja FT Lahat umumnya tergolong dalam jenis tanah regosol, dengan struktur kasar dengan agregat longgar yang minim akan kandungan bahan organik dan nutrisi. Oleh karena itu, perusahaan melakukan inovasi Penerapan Metode Pemupukan Berbasis Injeksi Enzim Protease Untuk Meningkatkan Proses Humifikasi Area Konservasi FT Lahat dan bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani Putra Abadi, untuk melakukan pembuatan pupuk organik berbasis injeksi enzim protease
Program Penerapan Metode Pemupukan Berbasis Injeksi Enzim Protease Untuk Meningkatkan Proses Humifikasi Area Konservasi FT Lahat merupakan realisasi komitmen perusahaan untuk melakukan revitalisasi secara optimal dan maksimal area hijau di wilayah operasional perusahaan yang mulai berkurang. Inovasi ini pertama kali diimplementasikan di Indonesia pada Sektor Migas EP atau Menurut Best Practice 2019-2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum pernah diimplementasikan di sektor Migas Distribusi. Sebelum adanya program, revitalisasi dilakukan dengan bantuan pupuk kompos yang dibuat dari limbah organik perusahaan. Pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk dengan kandungan air yang cukup banyak dari limbah organik yang digunakan. Tanah regosol sendiri memiliki retensi yang rendah akibat besarnya porositas dengan agregat yang longgar sehingga resiko pencucian nutrisi di dalam pupuk pun meningkat. Tanah ini juga lebih mudah mengalami evaporasi air sehingga tanah cenderung lebih cepat kering. Penggunaan pupuk kompos pada revitalisasi ini hanya mampu meningkatkan pertumbuhan pohon sebesar 36% dibandingkan tanpa adanya perlakuan apapun dengan rata-rata penambahan tinggi pohon sebesar 20 cm per tahun
Setelah adanya program, dilakukan modifikasi pada campuran pupuk kompos yang digunakan dengan menambahkan kulit kopi yang melibatkan kerjasama dengan Kelompok Wanita Tani Putra Abadi. Dalam proses produksi bubuk kopi, dihasilkan limbah kulit kopi yang tidak termanfaatkan. Bersama dengan masyarakat, FT Lahat memanfaatkan kulit kopi sebagai campuran dalam kompos yang dihasilkan. Hasil dari fermentasi kulit kulit kopi dalam pembuatan kompos menghasil enzim protease yang dapat membantu memecah bahan organik yang kaya protein di dalam tanah dan pupuk organik. Hasilnya, nitrogen dari protein-protein tersebut dapat dilepaskan dalam bentuk asam amino yang lebih mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, serat kulit kopi memiliki kemampuan retensi air yang sangat baik dan kaya akan nitrogen (6%). Kemampuan retensi ini menjaga humidity tanah regosol dan menciptakan kondisi tanah yang gembur. Kulit kopi sebelumnya akan dicacah sebelum dicampurkan sebagai tambahan bahan kompos. Sebagian dari kulit kopi ini juga dimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari den mengurangi laju evaporasi dengan efektivitas mencapai 50%. Dengan program ini, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari vegetasi yang ditanam di area konservasi perusahaan. Terjadi peningkatan volume biomassa vegetasi (cabang dan daun) menjadi 53% dan peningkatan pertumbuhan pohon rata-rata 35 cm per tahun pada pohon besar dibandingkan penggunaan kompos tanpa campuran kulit kopi. Dalam kulit kopi, terkandung juga berbagai macam enzim salah satunya adalah enzim protease yang berfungsi untuk menghidrolisis protein menjadi asam amino sehingga mempermudah tanaman dalam menyerap nutrisi. Program inovasi Penerapan Metode Pemupukan Berbasis Injeksi Enzim Protease Untuk Meningkatkan Proses Humifikasi Area Konservasi FT Lahat masuk ke dalam perbaikan lingkungan Perubahan Sub-Sistem klasifikasi Teknik Rekayasa Ekologi dengan nilai tambah rantai nilai karena dilakukan pemanfaatan kulit kopi sebagai mulsa dan bahan campuran pupuk yang berkerjasama dengan Kelompok Wanita Tani Putra Abadi. Value Creation program inovasi adalah mengkonservasi lahan sebesar 0,5 Ha dan melihat vegetasi yang tumbuh subur dengan total (Absolut) jambu 5 pohon, kelengkeng sebanyak 10 pohon, Pucuk merah 5 pohon, beringin sebanyak 2 pohon, pepaya sebanyak 3 pohon di tahun 2023 dengan anggaran biaya sebesar Rp 5.000.000
Proses Pencacahan dan pengumpulan kulit kopi |
Pemupukan dan penggunaan kulit kopi dengan kandungan enzim protease pada tanaman |
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.