FUEL TERMINAL PULAU BAAI PERIODE 2023-2024
Meningkatkan produktivitas pohon buah dengan mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif dan generatif melalui penerapan kombinasi ZPT auksin dan giberelin. Program ini bertujuan mempercepat perakaran, pemanjangan batang, pembungaan, dan pembuahan untuk menghasilkan buah yang berkualitas tinggi dan berjumlah lebih banyak.
Program ini menyasar pohon buah yang memerlukan peningkatan dalam pertumbuhan dan pembuahan, baik dalam sektor hortikultura maupun pertanian. Sasaran utama program adalah petani dan praktisi pertanian yang ingin mengoptimalkan hasil panen dan memperbaiki kesehatan tanaman buah mereka.
Tanaman buah seperti kelengkeng, sawo, rambutan, dan pepaya memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi, namun produktivitasnya sering terhambat oleh kondisi lingkungan yang tidak ideal, sistem perakaran yang kurang optimal, serta pembungaan dan pembuahan yang tidak seragam. Tantangan-tantangan ini mengakibatkan hasil panen yang tidak maksimal, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk mengatasi hal tersebut, penerapan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) melalui Metode PlantPower Duo, yang menggabungkan auksin dan giberelin, menjadi solusi inovatif. Auksin berfungsi memperkuat sistem perakaran, sementara giberelin mempercepat pembungaan dan pembesaran buah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas buah secara signifikan. Program ini bertujuan mendukung petani dalam mengoptimalkan hasil panen buah kelengkeng, sawo, rambutan, dan pepaya dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan, sehingga tidak hanya memperbaiki produktivitas, tetapi juga kesejahteraan petani serta keberlanjutan sektor pertanian.
Penerapan Metode PlantPower Duo untuk Pertumbuhan dan Pembuahan Optimal adalah program inovatif yang menggunakan kombinasi dua Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) utama, yaitu auksin dan giberelin, untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas tanaman buah. Metode ini melibatkan aplikasi auksin untuk merangsang pembentukan akar yang kuat, serta giberelin untuk mempercepat pembungaan dan pembesaran buah. Program ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, menghasilkan buah yang lebih besar, lebih banyak, dan berkualitas tinggi. Melalui penyerapan nutrisi yang lebih efektif dan peningkatan kinerja hormon tumbuhan, metode ini diharapkan dapat memberikan hasil optimal pada pohon buah, sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan dengan cara yang ramah dan berkelanjutan.
Sebelum adanya program, pertumbuhan dan produktivitas pohon buah seperti kelengkeng, sawo, rambutan, dan pepaya sering kali mengalami penurunan yang signifikan. Tingkat keberhasilan pembungaan pada pohon-pohon ini biasanya hanya berkisar 40-50%, sementara ukuran buah yang dihasilkan sering kali lebih kecil, dengan diameter rata-rata hanya sekitar 70-80% dari ukuran ideal yang diharapkan. Selain itu, perakaran yang kurang optimal menyebabkan efisiensi penyerapan nutrisi rendah, dengan estimasi sekitar 60-70% dari kemampuan penyerapan maksimal. Hal ini berimbas pada penurunan hasil panen, yang umumnya hanya mencapai 50-60% dari potensi maksimal. Di bawah kondisi ini, masyarakat kerap mengalami kesulitan dalam memenuhi standar pasar dan meningkatkan produktivitas secara signifikan.
Sesudah adanya program, Metode PlantPower Duo yang menggabungkan penggunaan auksin dan giberelin, pertumbuhan dan produktivitas pohon buah seperti kelengkeng, sawo, rambutan, dan pepaya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dengan penggunaan auksin untuk merangsang pembentukan akar yang lebih kuat melalui metode perendaman stek dan pengolesan batang, pohon menjadi lebih kokoh dan mampu menyerap nutrisi dengan lebih efisien. Selain itu, aplikasi giberelin melalui penyemprotan daun dan injeksi batang mempercepat pembungaan dan meningkatkan ukuran buah. Penggunaan giberelin pada fase pembungaan memungkinkan tanaman berbunga lebih cepat dan menghasilkan buah yang lebih besar hingga 95-100% dari ukuran ideal. Dengan kombinasi ini, tingkat keberhasilan pembungaan meningkat hingga 80-90%, sementara hasil panen naik hingga 80-85% dari potensi maksimal. Sistem perakaran yang kuat dari auksin memastikan tanaman dapat menopang pertumbuhan yang pesat, sementara giberelin memastikan buah yang dihasilkan matang sempurna dan berkualitas tinggi.
Inovasi ini tergolong sebagai Sub-Sistem dengan nilai tambah Rantai Nilai yang termasuk kedalam klasifikasi Teknik Rekayasa Ekologi dikarenakan karena memanfaatkan zat pengatur tumbuh alami, seperti auksin dan giberelin, untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman secara berkelanjutan tanpa merusak keseimbangan ekosistem. Inovasi ini memenuhi unsur kebaruan belum pernah diterapkan pada sektor industri Migas Distribusia sejenis berdasarkan buku Best Practice 2017-2023 yang diterbitkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Inovasi ini terintegrasi dengan kajian LCA dimana mampu meningkatan perbaikan nilai dampak lingkungan Land Use Change sebesar – 37500 m2. Value Creation program inovasi adalah mengkorservasi lahan sebesar 1 Ha dan melihat tanaman yang tumbuh subur dan berbuah (Absolut) kelengkeng sebanyak 10 pohon, Sawo sebanyak 10 pohon, kelengkeng sebanyak 10 pohon, Rambutan sebanyak 10 pohon, Pepaya sebanyak 10 pohon di tahun 2023 dengan anggaran biaya sebesar Rp 5.000.000.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.