Durian merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Meskipun demikian, keberhasilan produksi bibit durian yang berkualitas masih menghadapi berbagai kendala teknis, terutama dalam tahap budding atau penyambungan tunas.

Salah satu permasalahan utama dalam proses budding adalah tingginya tingkat kegagalan akibat reaksi susceptible pada jaringan sambungan. Jaringan entres dan batang bawah yang baru disambung atau disatukan sangat rentan terhadap paparan sinar UV yang menyebabkan stres fisiologis pada jaringan, meningkatkan risiko oksidasi, dehidrasi, dan kematian sel, sehingga menghambat proses penyatuan kambium. Akibatnya, tingkat keberhasilan take bud menurun dan efisiensi produksi bibit menjadi rendah. 

Dari 500 bibit yang disambungkan secara konvensional , hanya 200 bibit yang mampu bertahan, sedangkan sisanya gagal akibat dehidrasi, infeksi, maupun kerusakan jaringan. Merespon keadaan ini, AFT Depati Amir mencoba menerapkan Metode Photo-Shielding berbasis Palastik UV pada Budding Durian.      

Intervensi Inovasi Kehati

Metode Photo-Shielding berbasis Plastic UV selama proses budding durian berfungsi untuk menghalau sinar ultraviolet berlebih, menjaga kelembaban mikro di sekitar jaringan, serta melindungi sambungan dari dehidrasi dan infeksi. Dengan begitu, proses penyatuan kambium dapat berlangsung optimal sehingga meningkatkan persentase keberhasilan take bud atau pertumbuhan tunas baru. 

Dengan adanya plastik UV, sambungan tidak lagi terbuka penuh terhadap lingkungan luar, melainkan terlindungi oleh lapisan yang mampu menyaring radiasi berlebih. Plastik UV dipasang secara langsung menutup area penyambungan antara batang bawah dan entres. Plastik ini bekerja sebagai sistem photo-shielding, dimana intensitas cahaya yang masuk tetap terjaga untuk mendukung proses fotosintesis, dan radiasi dapat difilter sehingga tidak merusak sel kambium. 

 

Perlindungan ini tidak hanya menekan laju transpirasi berlebih yang menyebabkan dehidrasi, tetapi juga mengurangi peluang masuknya patogen penyebab penyakit karena area sambungan terlindungi secara fisik. Sungkup plastik UV menciptakan mikroklimat yang lebih stabil di sekitar titik sambungan, dengan suhu yang lebih sejuk, kelembaban relatif tinggi, dan pencahayaan terkontrol. 

Perlindungan ini juga mampu mengurangi paeluang masuknya patogen penyebab penyakit karena area sambungan terlindungi secara fisik. 

Dampak Intervensi Inovasi Kehati

Teknologi photo-shielding terbukti memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan kelembaban yang terjaga, entres tidak cepat layu dan kambium memiliki waktu yang cukup untuk menyatu dengan baik pada batang bawah. Melalui inovasi ini, tingkat hidup bibit meningkat hingga 90%. Sebanyak 1.000 bibit yang disambungkan berhasil tumbuh sehat dan berkembang dengan baik. Hal ini menandakan bahwa program mampu meningkatkan efisiensi produksi bibit unggul secara signifikan dibandingkan metode konvensional. 

Scroll to Top