Hutan mangrove terdapat disepanjang garis pantai dikawasan tropis, dan menjadi pendukung berbagai jasa ekosistem, termasuk produksi perikanan dan siklus unsur hara. Namun luas hutan mangrove telah mengalami penurunan sampai 30 – 50% dalam setengah abad terakhir ini karena pembangunan daerah pesisir, perluasan pembangunan tambak dan penebangan yang berlebihan.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui DPPU Depati amir mempunyai program dalam mengelola hutan mangrove yang ada di area Pantai Tapak Hantu. Adapun pelestarian lingkungan ini dilakukan bertujuan untuk untuk membuat masyarakat di area Pantai tapak hantu dan Kecamatan Labuhan diberikan bibit mangrove dan diajarkan pembudidayaan mangrove. Selain itu, dilakukan penanaman serentak bibit mangrove yang dilakukan oleh masyarakat pesisir sehingga masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya dalam pengelolaan hutan mangrove. Hal ini pun dapat membantu pemberdayaan ekonomi dengan menciptakan ekowisata mangrove.
Kawasan Konservasi Mangrove mempunyai dampak penting dan besar bagi masyarakat sekitar:
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mampu meningkatkan indeks keanekaragaman hayati di Kawasan mangrove pantai tapak hanm dan munculnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan.