Budidaya Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) dengan Menggunakan Mulsa dan Rekomposisi Pupuk menjadi NPK 10-30-10

FUEL TERMINAL LUBUK LINGGAU 2024

tujuan Program

Melakukan pelestarian spesies tanaman Tabebuya di wilayah operasional FT Lubuk Linggau

Sasaran Program

Terjadi peningkatan jumlah tanaman Tabebuya

Latar Belakang Program

Wilayah operasional PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau berada pada wilayah yang selalu terpapar sinar matahari. Melihat hal tersebut, PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau berupaya melakukan penghijauan sebagai bentuk keasrian wilayah operasional dan juga meningkatkan keanekaragaman hayati yang dikelola oleh PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau. Penghijauan dilakukan dengan melakukan penanaman tanaman Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) melalui program “Budidaya Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) dengan Menggunakan Mulsa dan Rekomposisi Pupuk menjadi NPK 10-30-10”.

Deskripsi Program

PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau melakukan penanaman tanaman Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) di wilayah operasional. Kemudian, tanaman Tabebuya memiliki pohon yang relatif besar dengan kanopi lebar dan sering kali memiliki batang yang cukup besar dan tegak sehingga dapat memberikan keasrian wilayah PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau.

Sebelum adanya program, wilayah operasinal PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau sangat gersang karena tidak dilakukan penghijauan secara masif dan penanaman pohon tanpa teknik tertentu. Salah satu tanaman yang dibudidaya adalah tanaman Tabebuya. Dengan tidak adanya teknik tertentu dalam penanamannya menyebabkan tanaman Tabebuya tidak mampu menyerap air dan nutrisi pada tanah secara optimal. Tanaman Tabebuya pada fase pertumbuhan awal membutuhkan pemberian pupuk untuk mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan. Kemudian, pada proses penanamannya juga tidak menggunakan mulsa mengakibatkan terjadinya pertumbuhan gulma dan penguapan air yang berlebih sehingga mengakibatkan tanaman harus sering dilakukan penyiraman. Pertumbuhan tanaman Tabebuya pun kurang dari 30 cm per tahun apabila tidak diberi perlakuan tambahan seperti pemberian pupuk. 

Setelah adanya program, dilakukan penanaman Tanaman Tabebuya dengan metode pemasangan mulsa dan modifikasi komposisi pupuk menjadi NPK 10-30-10. Hal ini membantu menjaga kelembaban tanah dengan mengurangi evaporasi air dari permukaan tanah hingga 50% dan mengurangi pertumbuhan gulma hingga 85%. Selain itu, dapat merangsang pembentukan dan perkembangan akar yang kuat, sehingga membantu tanaman menyerap lebih banyak air dan nutrisi. Hal ini, membuat pertumbuhan tahunan dapat meningkat menjadi 45 cm per tahun, volume biomassa Tabebuya (cabang dan daun) meningkat 20%, dan jumlah bunga meningkat menjadi 60 bunga. Pada tahun 2024, telah tertanam 25 pohon Tabebuya di wilayah operasional PT Pertamina Patra Niaga FT Lubuk Linggau. 

Program “Budidaya Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) dengan Menggunakan Mulsa dan Rekomposisi Pupuk menjadi NPK 10-30-10” memiliki unsur kebaruan karena belum pernah diterapkan pada sektor migas distribusi berdasarkan buku best practice tahun 2021-2023 yang diterbitkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Program ini masuk dalam perbaikan lingkungan Perubahan Sub Sistem dengan Nilai Tambah Rantai Nilai yang masuk dalam klasifikasi Teknik Rekayasa Ekologi dengan dilakukannya kontrol kelembabkan tanah dengan penggunaan mulsa dan modifikasi komposisi Pupuk menjadi NPK 10-30-10.

Value Creation dari program inovasi ini yaitu berhasil membudidaya Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) sebanyak 25 pohon pada tahun 2024 dengan anggaran biaya sebesar Rp1.500.000,00.

Skema program

Join Our Community

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Scroll to Top