INTEGRATED TERMINAL PANGKAL BALAM
Tuatunu terkenal memegang teguh adat istiadat ke-Islam-an Melayu, hingga ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang sebagai Kampung Melayu, sebagaimana yang dilampirkan pada Keputusan Walikota Pangkalpinang pada 28 Juli 2023. Salah satu budaya yang terkenal adalah Kelekak. Kelekak dikenal dengan menjaga tumbuhan bermanfaat bagi manusia dan makhluk di sekitarnya. Ini untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia. Namun, walaupun Tuatunu memegang adat istiadat, anak-anak muda, ditambah dengan banyaknya warga pendatang semakin tidak mengenali budaya Kelekak tersebut. Misalnya, salah satu Kelekak yang terkenal di Bangka Belitung adalah ’tebang sikok tanem lime’, yang berarti reboisasi minimal 5 pohon untuk 1 pohon yang ditebang. Namun, saat ini yang terjadi adalah membentuk pertanian yang tidak ramah lingkungan, seperti pembukaan lahan besar-besaran dengan pembakaran, penggunaan pupuk kimia, dan banyaknya dibangun perumahan. Akibatnya, dapat mengganggu habitat ekosistem lokal.
Selain itu, di Kelurahan Tuatunu sendiri, sulitnya mengajak masyarakat untuk menghadiri posyandu demi imunisasi anak menjadi masalah. Rendahnya partisipasi ini menjadi ancaman kesehatan anak-anak, mengingat pentingnya imunisasi dalam mencegah berbagai penyakit. Kendala ini seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya imunisasi dan kepercayaan terhadap metode pengobatan tradisional yang lebih diutamakan.
Tuatunu terkenal memegang teguh adat istiadat ke-Islam-an Melayu, hingga ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang sebagai Kampung Melayu, sebagaimana yang dilampirkan pada Keputusan Walikota Pangkalpinang pada 28 Juli 2023. Salah satu budaya yang terkenal adalah Kelekak. Kelekak dikenal dengan menjaga tumbuhan bermanfaat bagi manusia dan makhluk di sekitarnya. Ini untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia. Namun, walaupun Tuatunu memegang adat istiadat, anak-anak muda, ditambah dengan banyaknya warga pendatang semakin tidak mengenali budaya Kelekak tersebut. Misalnya, salah satu Kelekak yang terkenal di Bangka Belitung adalah ’tebang sikok tanem lime’, yang berarti reboisasi minimal 5 pohon untuk 1 pohon yang ditebang. Namun, saat ini yang terjadi adalah membentuk pertanian yang tidak ramah lingkungan, seperti pembukaan lahan besar-besaran dengan pembakaran, penggunaan pupuk kimia, dan banyaknya dibangun perumahan. Akibatnya, dapat mengganggu habitat ekosistem lokal.
Selain itu, di Kelurahan Tuatunu sendiri, sulitnya mengajak masyarakat untuk menghadiri posyandu demi imunisasi anak menjadi masalah. Rendahnya partisipasi ini menjadi ancaman kesehatan anak-anak, mengingat pentingnya imunisasi dalam mencegah berbagai penyakit. Kendala ini seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya imunisasi dan kepercayaan terhadap metode pengobatan tradisional yang lebih diutamakan.
Program Biowisata Kampung Melayu adalah inovasi sosial pengembangan potensi wisata berbasis konservasi ekosistem lokal di Kampung Tuatunu. Program ini melibatkan masyarakat setempat dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan wisata sekaligus mendukung keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat lokal. Program ini memiliki produk turunan berupa Madu Kelulut sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan, sekaligus mewujudkan health ekosistem.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.